tag:blogger.com,1999:blog-3806783618744086472024-03-13T23:39:18.058-07:00Great Butonray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.comBlogger104125tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-80621751565236556792015-10-14T11:31:00.002-07:002015-10-14T11:31:10.986-07:00Pantai Lahunduru<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-sujmZVqeNg0/Vh6fVLR8N1I/AAAAAAAAEvc/TsSz7ceQ4F4/s1600/pantai-lahunduru-destinasi-wisata-wabula-buton-pos.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="204" src="http://3.bp.blogspot.com/-sujmZVqeNg0/Vh6fVLR8N1I/AAAAAAAAEvc/TsSz7ceQ4F4/s320/pantai-lahunduru-destinasi-wisata-wabula-buton-pos.jpg" width="320" /></a></div>
<span id="goog_1005907599"></span><span id="goog_1005907600"></span><br />
Wabula merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Buton yang memiliki segudang potensi wisata yang sangat menarik. Selain menyimpan eksotika wisata bawah lautnya, di Wabula juga terdapat beberapa pantai yang sangat unik dan indah, salah satunya yakni pantai lahunduru yang terletak di daerah paling ujung dari Kecamatan Wabula dan berjarak sekitar 26 Km dari Ibukota Kabupaten Buton.<br />
Keunikan dari pantai lahunduru dibandingkan pantai-pantai lainnya yakni adanya ribuan keong yang menghuni pantai ini. Jika di sebagian besar pantai lain yang tersisa dari keong hanyalah cangkangnya namun tidak demikian dengan pantai lahunduru ini.<br />
Di pantai ini ribuan keong hidup mengitari tepian pantai, jika diibaratkan manusia keong-keong ini merupakan penduduk asli yang menghuni dan menguasai pantai ini. Kebanyakan dari keong-keong ini bentuknya cukup kecil dan tidak lebih dari ibu jari orang dewasa serta menyebar di seluruh tepian pantai. Oleh sebab itu kita harus sedikit berhati-hati ketika berjalan di sepanjang pantai ini.<br />
Keunikan lain dari pantai lahunduru yakni di daerah ini tidak memperbolehkan semua orang untuk memancing ikan di tempat ini, sebab kawasan laut lahunduru merupakan wilayah konservasi adat Desa Wasuemba Kecamatan Wabula yang oleh masyarakat adat setempat di sebut dengan daerah “OMBO”.<br />
Itulah sebabnya keindahan pantai dan terumbu karang serta ekosistem dipantai dan laut Lahunduru masih asli dan tetap terjaga. Pemberlakuan daerah “OMBO” di laut lahunduru sudah berlangsung lama dan inilah yang menjadi alasan Bupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun untuk menjadikan daerah Lahunduru menjadi daerah destinasi wisata di Kecamatan Wabula. Menurut Bupati Buton jika Pantai lahunduru di kelola dengan baik, kedepan di prediksi akan menjadi salah satu destinasi wisata andalan dari Kabupaten Buton.<br />
(www.butonkab.go.id)<br />
<br />
<br />
Read more: http://www.butonpos.com/suara-buton/pantai-lahunduru-destinasi-wisata-wabula#ixzz3oZI0ojHTray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-82335734494869257622015-10-14T11:26:00.001-07:002015-10-14T11:26:13.047-07:00Permandian Kapontori<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Cdhmhv41O7E/Vh6eHosdgxI/AAAAAAAAEvI/BiOPnWyMw3E/s1600/ingin-rekreasi-kapontori-miliki-permandian-indah-buton-pos.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="204" src="http://3.bp.blogspot.com/-Cdhmhv41O7E/Vh6eHosdgxI/AAAAAAAAEvI/BiOPnWyMw3E/s320/ingin-rekreasi-kapontori-miliki-permandian-indah-buton-pos.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Bagi para wisatawan yang ingin menikmati permandian indah, natural dan sejuk, hanya terdapat di Kelurahan Watumotobe, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton. Jarak tempuhnya pun tidak terlalu jauh, hanya sekitar 1,5 jam sudah tiba di lokasi, karena jaraknya sekitar 45 kilo meter dari Kota Baubau. Tujuan awalnya tempat ini sebenarnya adalah bendungan untuk pengairan sawah warga sekitar, namun sekarang sudah jadi multi fungsi, diantaranya pengairan, piknik, mencuci dan kegiatan lainnya.<br />
Tempat rekreasi yang multi fungsi ini, memiliki air yang jernih, nampak berwarna hijau, serta memiliki mata air yang selalu mengalir. Saking jernihnya, kita bisa melihat tumbuhan air di dasar kolam. Airnya dibendung dalam sebuah kolam, sebelum akhirnya dilepaskan ke kanal-kanal kecil yang mengairi sawah di sekitarnya.<br />
Bahkan baru sekitar satu tahun, di tepi kolam telah dibangun beberapa gazebo dan tempat peristirahatan. Belum lengkap rasanya bila ke bendungan ini sebelum menikmati mata air panas yang tidak jauh dari bendungan ini.<br />
Maka itu, Pemerintah Kecamatan Kapontori dan Pemerintah Kabupaten Buton agar bisa memikirkan regulasi baru untuk pengelolaan tempat rekreasi multi fungsi ini, agar lebih baik, sehingga bisa menjadi tempat andalan wisata, dan sebagai sumber pendapatan daerah.<br />
Apalagi saat ini Pemkab Buton lagi gencar-gencarnya mempromosikan potensi yang ada di daerah penghasil Aspal ini, utamanya dalam bidang pariwisata dan budaya. Semoga diperhatikan!<br />
<br />
<br />
Sumber: http://www.butonpos.com/suara-buton/ingin-rekreasi-kapontori-miliki-permandian-indah#ixzz3oZH7kDVSray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-57404722071387053962014-01-18T06:12:00.002-08:002014-01-18T06:12:34.368-08:00TELUK LASONGKO<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-3aM1vDe_8mM/UtqLnzHVPbI/AAAAAAAAEZE/zwDCZk5ekZc/s1600/teluk+lasongko+-+buton+-+tourism.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-3aM1vDe_8mM/UtqLnzHVPbI/AAAAAAAAEZE/zwDCZk5ekZc/s1600/teluk+lasongko+-+buton+-+tourism.png" height="153" width="320" /></a></div>
Teluk lasongko merupakan salah sebuah teluk di kawasan Kabupaten Buton tepatnya di Kecamatan Lakudo, walaupun sesungguhnya Teluk Lasongko berada di dua kecamatan yakni Lakudo sekitar 75 % dan Kecamatan Mawasangka sekitar 25 %. Teluk Lasongko yang mempunyai luas sekitar 13,6 persegi ini memiliki potensi yang sangat besar. Hampir keseluruhan ekosistem pesisir ada di sana, diantaranya padang lamun dan terumbu karang,.selain itu kekayaan alam laut yang melimpah di Teluk Lasongko juga tidak terlepas dari adanya kawasan hutan mangrove. Seperti kita ketahui hutan mangrove adalah hutan tropis yang hidup dan tumbuh di sepanjang pantai berlumpur atau berpasir dan selalu digenangi air laut secara berkala memiliki peran yang sangat penting karena merupakan suatu ekosistem dengan multi fungsi yang penting bagi kehidupan. Hutan mangrove merupakan sumber kehidupan bagi biota-biota laut utamanya ikan, kepiting, udang dan biota laut lainnya. <br />
<br />
<a href="http://butonkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=144:upaya-pelestarian-hutan-mangrove-di-teluk-lasongo&catid=1:headline-news" target="_blank">Sumber</a>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-58189580260523692242014-01-18T06:01:00.001-08:002014-01-18T06:01:55.488-08:00GOA LOBA-LOBA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-aA7nI98-xB4/UtqJO-IFl8I/AAAAAAAAEY4/FoIpqdp2sck/s1600/loba-loba+cave+-+Buton+-+Indonesia+-+Diving.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-aA7nI98-xB4/UtqJO-IFl8I/AAAAAAAAEY4/FoIpqdp2sck/s1600/loba-loba+cave+-+Buton+-+Indonesia+-+Diving.jpg" height="212" width="320" /></a></div>
Bagi Anda yang menyukai diving dan belum pernah merasakan sensai diving di dalam goa, maka sebaiknya Anda harus mencoba untuk berkunjung ke Goa Loba-Loba. Goa Loba-Loba merupakan salah satu site penyelaman yang terletak di Waara, Kabupaten Buton, Sulawesi tenggara. Untuk Berkunjung ke tempat ini dibutuhkan waktu 10-15 menit dari Kota Baubau menggunakan perahu. Kedalam Goa bawah laut yang mencapai 27 meter menawarkan pemandangan tersendiri bagi mereka pencinta olah raga bawah air (diving), tetapi dibutuhkan skill khsusus untuk dapat menyelam di site ini.<br />
<br />
<a href="http://www.ozzonradio10530fm.com/2013/11/potensi-wisata-bahari-kabbuton/" target="_blank">sumber</a>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-58372392825374344422013-12-28T07:59:00.000-08:002013-12-28T07:59:00.705-08:00TRADISI DI PUNCAK SIONTAPINA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-5CFZ1CwmpM0/Ur7vb3JyOWI/AAAAAAAAEJM/LasgJpiQtzM/s1600/Samburea1+(FILEminimizer).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-5CFZ1CwmpM0/Ur7vb3JyOWI/AAAAAAAAEJM/LasgJpiQtzM/s320/Samburea1+(FILEminimizer).JPG" width="320" /></a></div>
<div>
</div>
<div>
Di Kabupaten Buton, yang merupakan wilayah Kesultanan Buton dahulu, terdapat banyak situs sejarah dan hingga kini masih terjaga dengan baik, sebut saja Puncak Siontapina, yang merupakan Benteng Pertahanan sekaligus Markas Rahasia sang Pejuang Patriotis, penentang kedzaliman imrealisme Belanda saat itu, yang bernama Laode Himmayatuddin Muhammad Saidi Ibnu Sulthaani Liyaluddin Ismail (Oputa Yikoo) atau La Karambau, merupakan satu-satunya Tokoh yang naik Tahta dan memerintah sebanyak dua periode, yakni Sultan Buton ke 21 dan 23. </div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-v3xte640l88/Ur7vWvWf9BI/AAAAAAAAEJE/PMR0uTNEalU/s1600/46+(FILEminimizer).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-v3xte640l88/Ur7vWvWf9BI/AAAAAAAAEJE/PMR0uTNEalU/s320/46+(FILEminimizer).jpg" width="232" /></a></div>
<div>
Selain gigih dalam melakukan perlawanan terhadap Belanda, Himayatuddin juga menekankan pentingnya kelestarian hutan yang menunjang aktivitas kehidupan masyarakat pengikutnya saat itu, sehingga disekitaran Puncak Siontapina ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Adat yang disebut Kaombo dengan tujuan agar hutan yang berada disekitar Puncak Siontapina tetap terpeliharan dan terjaga keasliannya. Sanksi adat menanti untuk mereka yang m elanggar, yakni berupa denda atau menanam kembali pohon yang ditebang dengan beberapa pohon yang lain, bahkan ada sanksi berat untuk mereka yang tertangkap tangan melakukan pengrusakan hutan yaitu diasingkan kedaerah lain. Wasiat inilah yang masih terus dijalankan oleh para pengikutnya yang tersebar di Wasuamba, Labuandiri, Kamaru dan Lawele.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-SvLdJJtmAF0/Ur7veHjLlqI/AAAAAAAAEJU/9GNWYrFBX3s/s1600/Sangka+(FILEminimizer).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-SvLdJJtmAF0/Ur7veHjLlqI/AAAAAAAAEJU/9GNWYrFBX3s/s320/Sangka+(FILEminimizer).JPG" width="320" /></a></div>
<div>
</div>
<div>
Masyarakat adat Wasuamba sebagai kaanana ompo Sultan Himayatuddin masih memeliharan dan menjalankan wasiat ini, maka setiap tahunnya setelah Idul Fitri usai, Syara Matanaeyo – Sukanaeyo, Labuandiri Wasuamba akanberkumpul untuk bermusyawarah membicarakan prosesi adat tahunan yang disebut dengan Tutura yang akan diselenggarakan dipuncak bukit Siontapina. Tutura ini akan berlangsung selama beberapa hari itulah sebabnya masyarakat adat (Tontau, Pau, dan Syara) beserta rombongan yang akan menuju puncak siontapina akan mempersiapkan perbekalan selama disana. Proses ini mereka janlankan penuh dengan semangat gotong royong sehingga perjalan menuju puncak siontapina yang berjarak kurang lebih 50 Km memasuki hutan belantara menjadi ringan dan ramai.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-xasZFQiSHFo/Ur7wjA1lc5I/AAAAAAAAEKM/3f0l4SZgoXQ/s1600/siontapina2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-xasZFQiSHFo/Ur7wjA1lc5I/AAAAAAAAEKM/3f0l4SZgoXQ/s320/siontapina2.png" width="320" /></a></div>
<div>
</div>
<div>
Untuk menuju puncak Siontapina kita berjalan melalui jalur Labuandiri (kurang lebih 40 Km) atau melalui jalur favorit yakni desa Wasuamba yaang memiliki jarak tempuh lebih pendek, diperjalanan kita akan disuguhkan pemandangan alam yang asri dan menakjubkan, aliran sungai yang bersih dan hamparan ladang tradisional yang menghijau, mendaki beberapa bukit, menyeberangi sungai. Disepanjang jalan kita akan melihat aneka flora dan fauna, dibeberapa tempat aneka satwa ini mulai terusik kehidupannya disebabkan kehadiran beberapa perusahaan pertambangan yang mulai memporak-porandakan hutan disekitar Puncak Siotantapina. Diperjalan, kita juga dapat menangkap udang untuk makan siang sambil beristrahat diantara pohon yang rindang, perjalanan ini dapat kita tempuh dalam waktu satu hari.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-vVsVjuXctsU/Ur7vnELIgQI/AAAAAAAAEJk/OpJrPFgWzVA/s1600/Tarian+Ngibi+(FILEminimizer).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-vVsVjuXctsU/Ur7vnELIgQI/AAAAAAAAEJk/OpJrPFgWzVA/s320/Tarian+Ngibi+(FILEminimizer).JPG" width="320" /></a></div>
<div>
</div>
<div>
Memasuki Puncak siontapina kita harus memakai sarung dan songkok, tidak diperknankan memakai celana panjang dan alas kaki. Suasananya terasa seperti zaman dahulu. Di Puncak Siontapina, kita akan terpesona dengan pemandangan alam yang menakjubkan, selain itu adanya benteng alam berbentuk segita 3 semakin membuat kita takjub akan sistem pertahanan Himayatuddin saat itu, Benteng di sisi Timur bernama Wantalao dengan kedalama tebing sekitar 1 km (tegak lurus 180o), di tempat ini kita melihat langsung laut banda yang merupakan jalur pelayaran nasional dan internasional, Kepulauan Wakatobi, Pasarwajo, Teluk Kamaru. </div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-W5uKZQGzIog/Ur7vloNZJ7I/AAAAAAAAEJc/nIgJnfnsiMk/s1600/Tarian+Pomunsei+(FILEminimizer).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="212" src="http://4.bp.blogspot.com/-W5uKZQGzIog/Ur7vloNZJ7I/AAAAAAAAEJc/nIgJnfnsiMk/s320/Tarian+Pomunsei+(FILEminimizer).JPG" width="320" /></a></div>
<div>
</div>
<div>
Sedangkan sisi Utara terdapat benteng Alam yang bernama Lakodo, ditempat ini kita akan melihat teluk Lawele, Hamparan hutan Lambelu, sungai Kalata yang bermuara di Wakantolalo Perbatasan Kec. Wolowa dengan Kec. Siontapina. Disisi Barat terdapat benteng alam yang disebut Wamoinondo, ditempat inilah kita akan melihat langsung ke arah Sora wolio dan sekitarnya. Selainitu, di puncak siontapina kita akan menyaksikan beberapa situs, seperti Lawana Wasuamba, Uwe Pangalasa, Quba Oputa Yikoo, Batu Banawa, Permandian Waode Kulisusu serta beberapa meriam dan situs lainnya. </div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-RxBGO0ITEzs/Ur7v8PGjRoI/AAAAAAAAEKE/Jx-9RuSk-4M/s1600/ZBR_1685+(FILEminimizer).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/-RxBGO0ITEzs/Ur7v8PGjRoI/AAAAAAAAEKE/Jx-9RuSk-4M/s320/ZBR_1685+(FILEminimizer).JPG" width="320" /></a></div>
<div>
</div>
<div>
elain pemandangan alamnya yang menakjubkan, kita juga akan disuguhi beberapa atraksi dan prosesi adat yang disebut Tutura, dimulai dengan Prosesi Samburea yang berarti membersihkan, secara kasat mata kita akan menyaksikan prosesi pembersihan beberapa situs seperti pekangkiloana Batubanawa, Pembersihan Permandaian Waode Kulisisusu, pembersihan Quba Oputa Yikoo, pembersihan dan ziarah ke beberapa makam yang terdapat di puncak Siontapina. Pada hari Samburea, semua orang diwajibkan memakain pakaian berwarna hijau, ibarat telur ayam, Samburea adalah cangkak luarnya. Hakekatnya Wallahu allamu.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-9NZwmKtiVxo/Ur7vwTuI_GI/AAAAAAAAEJs/3GSBZwq_jEw/s1600/Samburea+(2)+(FILEminimizer).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-9NZwmKtiVxo/Ur7vwTuI_GI/AAAAAAAAEJs/3GSBZwq_jEw/s320/Samburea+(2)+(FILEminimizer).JPG" width="320" /></a></div>
<div>
Di hari kedua, Prosesi adat disebut dengan Sangka (Penyempurna) yang diawali dengan ritual mendirikan tiang sangka oleh 16 orang anggota syara Matanaeo Sukanaeo, dalam prosesi ini kita juga akan menyaksikan persembahan tarian Moose di atas batu banawa yang dimainkan oleh remaja perempuan yang belum gadis (belum haid), dilanjutkan denganTarian Linda, Mangaru, Pomunsei dan Manca serta prosesi pemberian makan kepada anak yatim piatu. Pada hari ini semua orang akan berpakain serba putih, seumpama telur ini adalah lapisan kedua, putih telur itu sendiri, hakekatnya Wallahu alamu. </div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Dchvgn2xpuA/Ur7vN3kx8fI/AAAAAAAAEI0/sHwxNUqdwuo/s1600/47+(FILEminimizer).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="237" src="http://4.bp.blogspot.com/-Dchvgn2xpuA/Ur7vN3kx8fI/AAAAAAAAEI0/sHwxNUqdwuo/s320/47+(FILEminimizer).jpg" width="320" /></a></div>
<div>
Hari ketiga dari Prosesi adat merupakan puncak dari segala kegiatan Tutura di puncak siontapina, inilah yang disebut matano atau prosesi Pemutaran Payung. Payung keselamatan Negeri Butuuni, dihari ini masyarakat adat akan berkumpul disatu tempat yang disebut lembono wite, duduk bersama mendengarkan nasehat dari Kapitalau Lawele dan dilanjutkan dengan berjabat tangan dengan beberapa Leluhur Buton yang hadir dengan jalan “Pobangka” pada Jasad yang telah dipersiapkan oleh Syara Matanaeo Sukanaeo. Di hari ini kita akan menyaksikan beberapa kejadian diluar akal sehat kita namun itulah yang menjadikan Siontapina menjadi berbeda dengan sangia lain di Buton.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-yZBCED2i3Cc/Ur7vPsC270I/AAAAAAAAEI8/ZEtlpb-xsh0/s1600/5530508541_8b1fea2093.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-yZBCED2i3Cc/Ur7vPsC270I/AAAAAAAAEI8/ZEtlpb-xsh0/s320/5530508541_8b1fea2093.jpg" width="320" /></a></div>
<div>
Orang-orang yang berpakaian serba kuning, ditamsilkan ibarat telur ayam, hari ini merupakan inti terdalam, pusat dari seluruh kegiatan Tutura di puncak siontapina, hakekatnya Wallahu alamu. Sore harinya kita akan menyaksikan pembuatan nasi bambu secara masal, sebagai wujud kesyukuran atas hasil panen yang melimpah dan dilanjutkan dengan haroa dimalam harinya. Dipuncak siontapina, setiap malamnya kita akan menyaksikan pergelaran seni budaya yang berlansung semalam suntuk, ramai oleh hiruk pikuk orang-orang baik muda maupun tua, pria dan wanita, mereka tampil berpasang-pasangan untuk menari dan bernyanti tradisional yang disebut Kabhanti, disiang hari kita akan diajak berpetualang dirimba sekitar siontapina, memasang perangkap ayam hutan (manu koo) dan memasang bubu untuk mendapatkan udang serta mencari sayur mayur dari rebung rotan dan jamur hutan.</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-fI3axAVkAOU/Ur7vzNJe_uI/AAAAAAAAEJ8/MNMhx62F-Rc/s1600/ZBR_1649+(FILEminimizer).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/-fI3axAVkAOU/Ur7vzNJe_uI/AAAAAAAAEJ8/MNMhx62F-Rc/s320/ZBR_1649+(FILEminimizer).JPG" width="320" /></a></div>
<div>
</div>
<div>
Semuanya serba alami dan penuh petualangan. Sayangnya, Potensi pariwisata di puncak Siontapina hinga saat ini belum dilirik oleh Pemerintah Kabupaten Buton, hal ini diperkuat dengan tidak adanya satupun fasilitas yang disiapkan oleh Pemerintah seperti papan Informasi ataupun Katalog Seni dan Budaya yang ada di Kabupaten Buton.</div>
<div>
<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-0cMjdGbUKQE/Ur7vw_Ee8GI/AAAAAAAAEJw/Wdw9RrZy7_Q/s1600/ZBR_1152+(FILEminimizer).JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://4.bp.blogspot.com/-0cMjdGbUKQE/Ur7vw_Ee8GI/AAAAAAAAEJw/Wdw9RrZy7_Q/s320/ZBR_1152+(FILEminimizer).JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<a href="http://siontapina.blogspot.com/2013/06/para-syara-matanaeo-sukanaeyo.html" target="_blank">sumber</a></div>
<div>
<br /></div>
ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-73617436416634902912013-12-28T06:46:00.002-08:002013-12-28T06:46:14.987-08:00PARIKA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-CPvhRHuP8SM/Ur7kErnqK_I/AAAAAAAAEIk/yXEUyOgmgaY/s1600/555072_388456021290696_1430191363_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-CPvhRHuP8SM/Ur7kErnqK_I/AAAAAAAAEIk/yXEUyOgmgaY/s320/555072_388456021290696_1430191363_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Berkunjung ke Buton, rasanya belum lengkap jika tidak menyaksikan ritual parika, yakni panen padi ladang yang merupakan warisan leluhur di Buton sejak dahulu kala. Dalam tradisi panen padi, penduduk akan bergotong royong membantu, dengan imbalan setiap mendapatkan 4 ikat padi, maka pemilik lahan akan mendapatkan 3 ikat, sedang penduduk mendapatkan 1 ikat. Penyebutan untuk 1 ikat padi disebut kakabe, dalam praktiknya ada yang dikenal dengan kakabe wasuamba dan kakabe ngkamaru. Setiap 2 kakabe yang disatukan disebut 1 kagaa. Setiap 2 kagaa disebut sekalima.<br />
<br />
<a href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=388456021290696&set=a.329092217227077.1073741826.328748650594767&type=1&relevant_count=1" target="_blank">sumber</a>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-47442826528033964062013-12-28T06:38:00.000-08:002013-12-28T06:38:58.188-08:00TARI BATANDA DAN NGIBI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-g7gYqu0e2yY/Ur7iakWq3PI/AAAAAAAAEIY/9Ib1pFbOXZ8/s1600/1424500_379770282159270_188784638_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-g7gYqu0e2yY/Ur7iakWq3PI/AAAAAAAAEIY/9Ib1pFbOXZ8/s320/1424500_379770282159270_188784638_n.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Batanda merupakan suatu tarian tradisional yang dimainkan oleh remaja putri. Kata batanda berasal dari Bahasa Wasuamba (rumpun Pancana) yang berarti memulai. Ketika batanda dimainkan, artinya sebuah tanda untuk dimulainya tarian ngibi yang diperankan laki-laki. Dalam tarian ini, pemain ngibi dalam hal ini laki-laki tidak diperkenankan untuk menyentuh wanita yang memainkan batanda, sebagai simbol penghormatan atas wanita yang banyak berperan dalam kehidupan. Gerakan tarian ngibi menyerupai gerakan ayam jantan yang hendak memikat betina. Tangan kiri memegang ujung kain sarung sedangkan tangan kanan diangkat keatas, sambil berputar 180 derajat kemudian berbalik lagi. Dewasa ini tarian ngibi banyak diminati oleh remaja.<br />
<br />
<a href="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=379770282159270&set=a.329092217227077.1073741826.328748650594767&type=1&relevant_count=1" target="_blank">sumber</a>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-90568449628246848162013-10-20T08:10:00.001-07:002013-12-28T06:48:39.611-08:00GOA WAMOSE<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-psp_xE43RMk/UmPyXDOkP2I/AAAAAAAAD-U/TFkmwkO-cNU/s1600/goa+wamose+-+buton+-+indonesia.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="http://2.bp.blogspot.com/-psp_xE43RMk/UmPyXDOkP2I/AAAAAAAAD-U/TFkmwkO-cNU/s320/goa+wamose+-+buton+-+indonesia.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Jika anda berkunjung di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), tidak ada salahnya jika mencoba wisata alam, Goa Wamose di Desa Benteng, Kecamatan Lasalimu. Konon kabarnya, goa ini merupakan tempat persembunyian Sultan berserta masyarakat dari kejaran musuh di jaman kesultanan dulu. Untuk bisa menikmati wisata Goa Wamose ini, bisa di tempuh dengan perjalanan 3 jam dengan menggunakan alat transportasi darat ke Desa Benteng. Kemudian setibanya di Desa benteng, anda diharuskan berjalan kaki sekitar 500 meter, dengan mendaki bukit untuk mencapai pintu goa. Pintu goa yang terbuka lebar, di dalamnya terdapat, beberapa ornamen mirip tempat duduk. Selain itu, suara ribuan makhluk malam yaitu kelelawar membuat suasanya hati semakin berdecak kagum. Konon kabarnya tempat ini merupakan tempat persembunyian raja, dimana raja membawa serta masyarakat untuk berlindung dari kejaran musuh. Di dalam goa, terdapat beberapa pintu dan ruang-ruang kosong yang bisa memuat hingga ribuan orang di dalamnya. Lokasi yang berkelok-kelok dan tempat yang sangat tersembunyi, wajar jika membuat musuh tidak bisa menemukan tempat ini. T<br />
empat ini tidak begitu banyak yang tahu, apalagi para pendatang. Namun, jika anda ingin berwisata alam bisa di temani oleh warga di sekitar<br />
<br />
<br />
Sumber Berita: http://kabarpena.com/berita-wisata-alam-goa-wamose.html#ixzz2iH7Rlmeiray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-39092409881171902572012-12-27T07:17:00.003-08:002012-12-27T07:17:57.145-08:00KEPULAUAN BATUATAS DAN KAWI-KAWIA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-1roB9iNDECw/UNxmXpp2AgI/AAAAAAAADS4/Yotmh196wcs/s1600/gambar6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-1roB9iNDECw/UNxmXpp2AgI/AAAAAAAADS4/Yotmh196wcs/s320/gambar6.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: 10pt;">Memiliki
populasi ikan dan karang yang dengan formasi atol yang spektakuler
serta lingkungan laut yang indah dan menawan. Kepulauan ini dapat
dicapai dengan mengunakan motor boat selama 2-3 jam.</span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-baq7MpX-apI/UNxmWe6wftI/AAAAAAAADSw/BIxIV85pQRM/s1600/gambar11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-baq7MpX-apI/UNxmWe6wftI/AAAAAAAADSw/BIxIV85pQRM/s320/gambar11.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: 10pt;">Di
Kabupaten Buton juga terdapat beberapa pantai dengan pasir putihnya,
seperti Bone Mantete, Boneoge, dan Katembe, yang terletak di Lakudo,
serta pantai-pantai lain seperti Pantai Jodoh dan Laompo di Batauga dan
Pantai Koguuna di Pasarwajo.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-qdkmxVaHOJc/UNxmY3Y39NI/AAAAAAAADTA/hT85cWGc5mI/s1600/talaga-pantai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-qdkmxVaHOJc/UNxmY3Y39NI/AAAAAAAADTA/hT85cWGc5mI/s320/talaga-pantai.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-12092386043035261342012-12-27T07:15:00.003-08:002012-12-27T07:15:28.100-08:00HUTAN LINDUNG LAMBUSANGO DAN KAKENAUWE<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-If7foxM72bU/UNxl4FDTBrI/AAAAAAAADSc/iL5cgIH9-zs/s1600/hewanlambusango.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-If7foxM72bU/UNxl4FDTBrI/AAAAAAAADSc/iL5cgIH9-zs/s320/hewanlambusango.jpg" width="168" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: 10pt;">Merupakan hutan hujan tropis yang belum tersentuh, dan menjadi rumah bagi spesies endemik seperti anoa, macaque, tarsius, kuskus<strong> </strong>dan beberapa jenis burung. Saat ini sumber daya alam yang eksotis ini pengelolaannya menjadi tanggung jawab Operation Wallacea.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-cj2IGIboKyg/UNxl26uBVWI/AAAAAAAADSY/yiHS2yIV1Hc/s1600/gambar13.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-cj2IGIboKyg/UNxl26uBVWI/AAAAAAAADSY/yiHS2yIV1Hc/s320/gambar13.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-EvolskcHXtg/UNxl5AypB9I/AAAAAAAADSo/4GKmDRImmT4/s1600/lambusango.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-EvolskcHXtg/UNxl5AypB9I/AAAAAAAADSo/4GKmDRImmT4/s320/lambusango.jpg" width="217" /></a></div>
<br />
<span style="font-family: arial,helvetica,sans-serif; font-size: 10pt;"><i>Sumber: http://butonkab.go.id</i> </span>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-40645516300222292482012-08-29T05:23:00.001-07:002012-08-29T05:24:10.084-07:00PESTA ADAT KANDE TOMPA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Ov65FJzQag8/UD4JohWDdnI/AAAAAAAAByA/qE-modDeyrQ/s1600/1346208962_a_talang_saat_menyuap_tamu_dalam_tradisi_kande-kandea._andhy_kadir.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-Ov65FJzQag8/UD4JohWDdnI/AAAAAAAAByA/qE-modDeyrQ/s1600/1346208962_a_talang_saat_menyuap_tamu_dalam_tradisi_kande-kandea._andhy_kadir.jpg" /></a></div>
Acara Kande Tompa ini merupakan salah satu rangkaian acara dari
Pekande-kandea yang di gelar lebih dahulu yaitu pada sore hari di tempat
yang sama. Kande Tompa menurut masyarakat setempat adalah proses perkenalan
muda-mudi. Dimana para gadis-gadis dari desa Tolandona menyiapkan talam
berisi makanan, kemudian para pria datang dan disuapi oleh para gadis Setelah disuapi, maka para pria memberikan uang sebagai jasa dari suapan
yang di berikan oleh para gadis. Untuk besarannya, sesuai kerelaan
masing-masing. Acara Kande Tompa sudah di lakukan oleh masyarakat turun temurun. Acara
ini dilaksanakan pada hari ke tujuh pasca lebaran idhul fitri.<br />
<br />
<br />
<a href="http://baubaupos.com/page.php?kat=6&id_berita=3938" target="_blank">sumber</a> ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-22524950038218393312012-06-08T05:25:00.002-07:002012-06-08T05:40:00.657-07:00RONGI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-gpN43l1xkoQ/T9Huo7XHbCI/AAAAAAAABcg/YNVve7ymxYo/s1600/rumah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-gpN43l1xkoQ/T9Huo7XHbCI/AAAAAAAABcg/YNVve7ymxYo/s320/rumah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Orang Buton sejak jaman dulu sudah mengenal pertanian. Rongi merupakan sebuah desa yang umurnya sudah sangat tua. Lokasinya terletak sekitar 30 km dari pusat Kota Baubau. Desa ini terkenal sejak zaman dulu sebagai desa tempat hidup petani-petani tradisional yang memiliki kemampuan pertahanan pangan yang baik. Kebiasaan turun-temurun warga desa ini menyimpan bahan pangan bahkan
bisa menjadi pelajaran penting bagi Indonesia yang bertanah paling subur
di dunia, tapi tetap saja menjadi pengimpor beras<br />
Karena kemarau yang panjang, kelaparan hebat pernah melanda seluruh
wilayah kesultanan Buton. Seluruh daerah di pulau penghasil aspal ini
kelaparan kecuali Rongi. Warga dari desa lain berdatangan ke desa itu
untuk menukar barang yang mereka bawa dengan makanan simpanan warga
Rongi. Karena kisah yang terus dikenang itu pulalah pemerintah setempat
pernah mengganti namanya menjadi Desa Sandang Pangan. Tapi Rongi tetap
saja jadi nama yang lebih populer sampai sekarang.
<br />
Kemampuan warga Rongi bertahan itu ternyata karena masyarakatnya
mengawetkan bahan makanan pokoknya, terutama jagung, dengan cara
mengasapi. Pasokan makanan yang ada di dalam gudang yang berada di
langit-langit rumah mereka setiap hari terkena asap dari dapur yang
terletak tepat di bawah gudang itu. Ingat pepatah sambil menyelam minum
air, maka warga Rongi memasak sambil mengawetkan cadangan jagung di
langit-langit rumah.<br />
Memang dengan cara mengasapi persediaan makanan itu akan menghitami biji
jagung yang ditaruh di lumbung itu. Tapi jangan ditanya soal daya tahan
perbekalan. Ada biji jagung yang masih bisa dimasak dan dimakan dengan
rasa tidak berubah meski telah ditaruh di gudang selama 18 tahun!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-5BqARjLppbM/T9Hulk7Fl3I/AAAAAAAABcQ/Vlk-X89x7fs/s1600/jalandesa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-5BqARjLppbM/T9Hulk7Fl3I/AAAAAAAABcQ/Vlk-X89x7fs/s320/jalandesa.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Selain menaruh jagung di lumbung yang ada di langit-langit rumah, warga
desa itu juga menyimpan persediaannya yang lain seperti padi mereka di
bawah kolong rumahnya. Padi yang masih dalam bentuk gabah, masih
berkulit tahan terhadap kutu yang biasa menyerang beras. Ia juga tahan
terhadap cuaca dan binatang pengganggu karena ditutup kain rapat-rapat.
<br />
Padi yang mereka kembangkan itu adalah padi gunung. Mereka tidak
membawa pulang padi itu dalam karung seperti yang terlihat di persawahan
Sulawesi Selatan. Warga Rongi membawa padi panenan masih dengan
batang-batangnya dan diikat dalam ukuran tertentu. Seikat padi itu
biasanya kalau sudah dipisahkan dari batang dan kulitnya akan
menghasilkan sekitar 3 kilogram beras.
Untuk memisahkan kulit gabah, warga pun masih mengandalkan alu dan lesung.<br />
Padi sebenarnya belakangan baru dikenal, ditanam, dan kini menjadi
makanan pokok warga Rongi. Dulu warga hanya mengenal jagung. Bahkan desa
yang berada di ketinggian 300-an meter dari permukaan laut itu menjadi
salah satu penghasil jagung di Pulau Buton. Tapi jagung hasil panen itu,
mereka simpan untuk keperluan makan sehari-hari saja. Jadi penghasilan
warga desa yang rerata pekebun itu didapat dari panenan tembakau, kacang
tanah, atau kemiri yang juga banyak ditanam di ladang-ladang mereka.<br />
Selain cadangan makanan berlimpah tadi, setiap rumah di Rongi juga
memiliki banyak persediaan kayu bakar yang disimpan dan disusun di
kolong rumah. Pengumpulan kayu bakar yang dilakukan oleh kaum ibu-ibu
itu biasanya di musim kemarau untuk mengantisipasi persediaan kayu bakar
bila musim hujan tiba.
<br />
Warga desa yang berjumlah sekitar 1.600 jiwa itu pun mengatur diri mereka dalam menjaga persediaan air untuk desa itu. Sistem <i>Kaombo</i>
(hutan larangan) yang dipegang teguh warga desa mengharuskan warga
tidak menebang pohon yang berada di radius 300 meter di sekitar daerah
aliran sungai (DAS). Kesadaran penduduk untuk menjaga hutan di Rongi
menunjukkan penghargaan tinggi mereka terhadap alam. Ukuran larangan
penebangan radius 300 meter ini bahkan melebihi aturan yang ditetapkan
pemerintah.
<br />
Jarak larangan tebang di sekitar DAS ini sendiri lebih jauh bila
dibanding dengan SK Menteri Kehutanan No353/Kpts-II/1986 tentang
Penetapan Radius/Jarak Larangan Penebangan Pohon dari Mata Air Tepi
Jurang, Waduk/Danau, Sungai dan Anak Sungai dalam Kawasan Hutan, Hutan
Cadangan dan Hutan Lainnya. Dalam pasal 2 butir 2 surat keputusan itu,
pemerintah melarang siapa pun menebang pohon yang berada di daerah
kiri-kanan sungai sekurang-kurangnya selebar 100 meter.
<br />
Manfaat sistem pengelolaan air itu dirasakan warga Rongi. Mereka
tidak pernah kesulitan air bersih. Mata air yang berada di lereng gunung
sekitar desa tak pernah kering meski musim kemarau melanda. Bahkan kini
air itu bisa mengalir lancar hingga ke rumah-rumah yang ada di Rongi
karena bantuan mesin pompa dari sebuah lembaga asing.<br />
Cerita-cerita tentang ketahanan pangan di Desa Rongi ini pulalah yang
membuat saya tertarik menelusuri desa ini. Di Rongi terdapat benteng
yang mengelilingi permukiman pertama Rongi, yang dibangun di sekitar
zaman kesultanan Buton dulu, untuk melindungi warganya dari serbuan
tentara Tobelo. Benteng itu seakan menjadi lambang dan penanda bahwa
Rongi sejak dulu dikenal sebagai benteng sandang pangan kesultanan Buton
yang sudah melegenda. Peningalan sejarah berupa meriam naga dan dua pucuk senapan masih ada dikampung ini.<br />
Hingga saat ini masyarakatnya masih memegang hukum adat dan tradisi leluhurnnya serta memiliki kelembagaan adat. Rongi juga merupakan salah satu daerah pasukan elit Kerajaan Buton karena Rongi adalah bagian utama Lapendewa. Rongi juga sebagai tempat berkedudukanya Bontona Baluwu bahkan rapat-rapat rahasia Kerajaan Buton sering dilakukan di Rongi. Masyarakat Rongi lintas generasi mengetahui betapa besar peran serta leluhurnya dalam sejarah perjuangan Buton. Dalam catatan Oputa Yi Koo salah satu yang membantu perjuangan gerlianya dalam mengusir Belanda adalah orang Rongi. Tak heran jika Rongi dikatakan desa yang penuh khasana budaya. <br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-6N5Dult3M5Y/T9HunZWOdlI/AAAAAAAABcY/C7DBDaPcWYg/s1600/rongi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-6N5Dult3M5Y/T9HunZWOdlI/AAAAAAAABcY/C7DBDaPcWYg/s320/rongi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
sumber: http://www.panyingkul.com/view.php?id=251<br />
dokumentasi: <span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: xx-small;"><i>Zeth Oswald.</i></span>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-84916447197867696602012-02-03T08:47:00.000-08:002012-02-03T08:47:43.662-08:00MAKAM KUNO 12 NISAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-nann26tdBjU/TywPjOUt8bI/AAAAAAAABPU/zJctoXPTTCU/s1600/makam_kuno_12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-nann26tdBjU/TywPjOUt8bI/AAAAAAAABPU/zJctoXPTTCU/s1600/makam_kuno_12.jpg" /></a></div>
<br />
Makam ini terletak kira-kira 150 meter arah Timur dinding Benteng
Koro bagian barat. Terletak di Kabupaten Buton Utara, tidak seorangpun masyarakat yang mengetahui nama-nama yang
dimakamkan. Dikisahkan bahwa yang dimakamkan adalah seorang leluhur
yang sakti dan 6 orang wanita hamil yang memangku beliau saat
menghembuskan nafas terakhir.
<br />
<br />
Makam ini berada satu tembok pagar dengan ukuran panjang 4,50 meter dan
lebar 4,20 meter. Batu-batu nisan terbuat dari batu kapur (stalastik)
yang tertinggi 43 cm dan terendah 20 cm.
<br />
<br />
Makam ini dilindungi oleh sebuah cungkup yang terbuat dari kayu dan
tidak berdinding. Oleh karena itu, kondisi bangunan makam tampak sangat
bersih, tidak ada gangguan dari lumut maupun rerumputan<br />
<br />
sumber: www.butonutarakab.go.idray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-34213833613033052492012-02-03T08:45:00.001-08:002012-02-03T08:45:58.534-08:00BENTENG KORO<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-poacbM4Rfvc/TywO6ujSJ2I/AAAAAAAABPM/ELh74I5ZlIE/s1600/benteng_koro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-poacbM4Rfvc/TywO6ujSJ2I/AAAAAAAABPM/ELh74I5ZlIE/s1600/benteng_koro.jpg" /></a></div>
<br />
Benteng Koro dan 3 buah kompleks makam kuno terletak kira-kira 1 km
arah tengggara ibukota kelurahan Bonelipu, Buton Utara. Benteng ini didirikan oleh
Lakoni Koro dengan tujuan mempertahankan diri dari serangan musuh.
Benteng Koro merupakan pusat pertahanan dan pemukiman masyarakat koro.
Benteng ini dibangun dengan teknologi yang sangat sederhana yakni
susunan batu-batuan gunung tanpa menggunakan bahan perekat. Tinggi
tembok benteng tergantung pada kondisi tanah yakni antara 1 – 130
meter. Tebal tembok bagian atas antara 25 – 40 cm tergantung dari
besar kecilnya batu. Benteng ini menyerupai huruf L membujur Utara-
Selatan dengan panjang 300 meter. Karena dinding benteng berukuran
sangat kecil, maka tingkat kerusakannya juga terus berlangsung.
Kerusakan nyata pada dinding benteng yakni runtuh dan batunya
berhamburan akibat desakan akar-akar pohon maupun gangguan dari binatang
liar<br />
<br />
sumber: www.butonutarakab.go.id<br />ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-8074064674892666132012-02-03T08:42:00.001-08:002012-02-03T08:42:37.112-08:00MAKAM WANGKOLO<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-ryYRKVFcaw8/TywOIlS3JaI/AAAAAAAABPE/2e3_j8zMG5w/s1600/makam_wangkolo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-ryYRKVFcaw8/TywOIlS3JaI/AAAAAAAABPE/2e3_j8zMG5w/s1600/makam_wangkolo.jpg" /></a></div>
<br />
Makam ini terletak kira-kira 50 meter arah Benteng Koro, Buton Utara. Dikisahkan
bahwa Wangkolo adalah salah seorang leluhur masyarkat Koro yang sangat
sakti. Tidak diketahui dengan pasti kedudukan kedudukan beliau pada
masa itu. Yang jelas, makam ini masih sering diziarahi oleh sebagian
masyarakat. Makam ini hanya merupakan sebuah batu lepas berukuran besar
(agak bundar) tanpa ada benda/artefak lain disekitarnya. Peninggalan
semacam ini mengingatkan kita pada peninggalan masa Megalitik pada
masa Neolitikum.<br />
<br />
sumber: www.butonutarakab.go.idray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-71648993343936002822012-02-03T08:42:00.000-08:002012-02-03T08:51:32.626-08:00MAKAM JIN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-bwOicAlx6oE/TywNrEbcjBI/AAAAAAAABOs/G5SbtehGZAI/s1600/makam_kubur_jin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-bwOicAlx6oE/TywNrEbcjBI/AAAAAAAABOs/G5SbtehGZAI/s1600/makam_kubur_jin.jpg" /></a></div>
<br />
Makam ini berada dalam lingkungan Benteng Koro, Buton Utara yaitu sisi Timur
dinding bagian Barat. Masyarakat tidak mengetahui nama asli, ataupun
kedudukan beliau dalam masyarakat pada masa itu. Posisi makam ini
membujur arah Utara-Selatan seperti makam-makam Islam lainnya. Batu
Nisan terbuat dari batu gunung yang posisinya tidak asli lagi akibat
pengrusakan oleh manusia. Makam ini dikelilingi tembok batu yang masih
utuh. Masyarakat beranggapan bahwa situs ini adalah merupakan temapt
menimbun benda-benda berharga masyarakat zaman dahulu.<br />
sumbe: www.butonutarakab.go.idray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-46008032378343045182012-02-03T08:35:00.000-08:002012-02-03T08:36:15.668-08:00BENTENG PINGILIA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-bOtIiTyDYyI/TywGX95GcgI/AAAAAAAABN0/36Ngkb9z9UA/s1600/benteng_pingila.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-bOtIiTyDYyI/TywGX95GcgI/AAAAAAAABN0/36Ngkb9z9UA/s1600/benteng_pingila.jpg" /></a></div>
<br />
Benteng Pangilia
terletak <u>+</u> 3 km ke arah Tenggara Benteng Lipu, Buton Utara. Benteng ini didirikan
oleh Sangia Rau dengan tujuan untuk mempertahankan diri dari serangan Suku Tobelo.
Benteng Pengilia terletak di atas sebuah bukit yang menghadap ke laut lepas.
Pemandangan ke arah Timur sangat indah sebab kapal-kapal yang melintas tampak
sangat jelas. Di dalam kompleks benteng tidak ada peninggalan lain, kecuali
sebuah jurang yang berada pada sisi Selatan yang diduga untuk persembunyian.
Pohon-pohon besar maupun kecil tumbuh sangat indah baik di dalam maupun di luar
benteng.<br />
<br />
Benteng Pangilia
dengan panjang dinding 823 meter merupakan benteng pertahanan terdepan dan
tidak dihuni oleh penduduk pada masa itu. Dinding benteng dibangun dengan
teknologi sederhana yakni batu-batu gunung disusun beraturan tanpa menggunalkan
bahan perekat. Benteng ini dilengkapi dengan beberapa buah bastion dan beberapa
buah trap (tangga) bersusun 2 sampai 4 buah. Tinggi tembok bervariasi antara 2
– 5 meter, sedangakan tebal bagian atas antara 2 – 3 meter.<br />
<br />
Dinding bangunan
Benteng Pengilia masih banyak yang utuh (<u>+</u> 60 %). Umumnya kerusakan disebabkan
oleh desakan akar-akar pohon yang tumbuh di sisi dalam maupun di sisi luar.
Selain itu, banyak pula pohon-pohon kecil yang tumbuh di permukaan dinding
benteng.<br />
<br /><br />
sumber: www.butonutarakab.go.idray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-75502776094627915352012-02-03T08:22:00.000-08:002012-02-03T08:22:43.156-08:00BENTENG LIPU (KERATON KULISUSU)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-3VWz2o8rQTI/TywGWt34MUI/AAAAAAAABNs/dAbPAn9QeW8/s1600/benteng_lipu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="http://3.bp.blogspot.com/-3VWz2o8rQTI/TywGWt34MUI/AAAAAAAABNs/dAbPAn9QeW8/s320/benteng_lipu.jpg" width="320" /></a></div>
Benteng Lipu
merupakan benteng utama pertahanan masyarakat Kulisusu yang dibangun dalam
pusat pemerintahan Lakino Kulisusu sekitar abad ke XVII. Benteng ini didirikan
atas prakarsa Buraku (Gaumalanga) yakni seorang penyiar agama Islam dengan
tujuan untuk melindungi diri dari seragam musuh utamanya suku Tobelo dan bangsa
Belanda.<br />
<br />
Benteng Lipu terletak
<u>+</u> 1 km dari ibukota Kecamatan Kulisusu, Buton Utara, dan berada di atas perbukitan
dengan ketinggian <u>+</u> 60 meter dari permukaan laut. Luas keseluruhan
Benteng Lipu adalah <u>+</u> 12,95 hektar yang dimanfaatkan untuk perumahan
penduduk (bagian Selatan), sedangkan pada bagian Utara adalah kompleks makam-makam
kuno dan bangunan bersejarah lainnya.<br />
<br />
Benteng Lipu dan
beberapa bangunan peninggalan di dalamnya telah dipugar oleh pemerintah
provinsi selama 6 tahap dan berakhir pada tahun 2007. Adapun data-data benteng
adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<ul>
<li>Panjang dinding Benteng Lipu adalah 1.883 meter.</li>
<li>Tinggi dan tebal tembok bervariasi tergantung pada kondisi
tanah atau lereng bukit.</li>
<li>
Terdapat 7 buah Bastion yang dibuat pada beberapa titik yang
strategis.</li>
<li>
Pintu masuk benteng (bentuk asli) saling menutupi.</li>
<li>
Pada permukaan tanah di dalam kompleks benteng banyak
ditemukan sebaran pecahan keramik asing dan gerabah</li>
</ul>
<br />
sumber: www.butonutarakab.go.idray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-65660012294251126092012-02-03T08:18:00.000-08:002012-02-03T08:19:43.556-08:00KULISUSU (KULIT LOKAN)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-sMZu6fMpFrY/TywGaWx5B4I/AAAAAAAABOE/t32pk_EFypU/s1600/kulisusu2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-sMZu6fMpFrY/TywGaWx5B4I/AAAAAAAABOE/t32pk_EFypU/s1600/kulisusu2.jpg" /></a></div>
<br />
Benda ini adalah yang melatarbelakangi penamaan Kulisusu, kini
tinggal sebelah dan tertimbun hampir seluruh bagiannya. Konon ceritanya
bahwa pasangan dari kulit Lokan ini diambil oleh suku Tobelo setelah
masyarakat Kulisusu menderita kekalahan. Adapun ukurannya sebagai
berikut: panjang 60 cm dan tinggi dari permukaan tanah 25 cm. Wisata sejarah ini terletak di Kompleks Benteng Lipu, Keraton Kulisusu, Kabupaten Buton Utara.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_NzFie8SP8w/TywGY9Nm13I/AAAAAAAABN8/0XQNTnFQEYc/s1600/kulisusu1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-_NzFie8SP8w/TywGY9Nm13I/AAAAAAAABN8/0XQNTnFQEYc/s1600/kulisusu1.jpg" /></a></div>
<br />
sumber: www.butonutarakab.go.idray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-50079993016529408832012-02-03T08:13:00.000-08:002012-02-03T08:14:19.000-08:00RAHA BULELENGA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-xBQ7rDRdFg0/TywGdIfR56I/AAAAAAAABOU/QLI-vfrv61w/s1600/raha_bulelenga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-xBQ7rDRdFg0/TywGdIfR56I/AAAAAAAABOU/QLI-vfrv61w/s1600/raha_bulelenga.jpg" /></a></div>
<br />
Bangunan ini sebenarnya hanya mempunyai satu tiang penyangga,
namun karena pertimbangan ketahanan bangunan maka saat dilakukan
pemugaran bangunan dengan ditambahkan beberapa tiang pembantu. Bangunan
ini berfungsi sebagai tempat Mancuana (pemimpin kampung) untuk meminta
berkah akan keselamatan rakyatnya. Ukuran bangunan ini adalah 6,10 meter
x 6,10 meter, terletak di kawasan Keraton Kulisusu.<br />
<br />
sumber: butonutarakab.go.idray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-80395753004186955182012-02-03T08:11:00.000-08:002012-02-03T08:11:24.154-08:00MASJID KERATON KULISUSU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-MH4ttENwXss/TywGburlvgI/AAAAAAAABOM/hRQpmEzW6N0/s1600/masjid_kalisusu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="128" src="http://3.bp.blogspot.com/-MH4ttENwXss/TywGburlvgI/AAAAAAAABOM/hRQpmEzW6N0/s320/masjid_kalisusu.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span>Keadaan fisik
bangunan ini tidak asli lagi, kecuali dasar bangunan yang masih dapat
diidentifikasi. Masjid ini merupakan masjid pertama yang dibangun setelah
masyarakat memeluk agama Islam. Ukuran dasar bangunan yakni: panjang 18 meter, lebar
17,25 meter, tinggi 1,50 meter, dan terendah 1,30 meter.</span><br />
<br />
<span>sumber: www.butonutarakab.go.id </span>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-36487898896468619542012-02-03T08:09:00.000-08:002012-02-03T08:09:36.811-08:00BARUGA KOMPLEKS KERATON KULISUSU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-DEPceXKfOW4/TywGVfNBuHI/AAAAAAAABNk/rqpFDd36cVs/s1600/baruga.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-DEPceXKfOW4/TywGVfNBuHI/AAAAAAAABNk/rqpFDd36cVs/s1600/baruga.jpg" /></a></div>
<span> </span><br />
<span>Menurut cerita turun temurun bahwa pada mulanya bangunan ini
merupakan tempat pembuatan perahu pada masa pra Islam. Setelah perahu
selesai, bangunan pelindungnya dijadikan tempat musyawarah
masyarakatnya. Bangunan ini sudah beberapa kali mengalami perbaikan
oleh masyarakat. Pada tahun 1995 bangunan ini dipugar oleh pemerintah
provinsi sesuai ukuran aslinya yakni : panjang 15,65 meter dan lebar
7,75 meter.</span><br />
<br />
<span>sumber: butonutarakab.go.id </span>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-13763398848062361242011-10-05T00:02:00.000-07:002011-10-05T00:02:44.282-07:00WISATA YANG DITAWARKAN DI NGKARING-NGKARING<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7sJyq1x391Y/TowAvmLbX1I/AAAAAAAABK8/RX51VtMG6RA/s1600/BALI+BAUBAU1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="http://1.bp.blogspot.com/-7sJyq1x391Y/TowAvmLbX1I/AAAAAAAABK8/RX51VtMG6RA/s320/BALI+BAUBAU1.jpg" width="320" /></a><em> </em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Mengapa harus repot-repot ke Bali?</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<em> </em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>“Bali Kecil” ini terletak sekitar
15 kilometer dari Baubau. Topografi yang menonjol adalah luasnya areal
persawahan disertai dengan beberapa daerah yang bergunung-gunung.
Seperti halnya di Bali, anda bisa pula menyaksikan beberapa rumah
peribadatan khas Bali alias </em><em>Pura dimana tempat itu biasa dilakukan ritual pada hari-hari besar keagamaan seperti </em><em>Galungan dan </em><em>Kuningan. Anda bisa pula menikmati aneka tarian khas Bali seperti </em><em>Panyembrana, Nelayan, </em><em>Manukrawa,
dan masih banyak lagi. Sekitar bulan Februari atau Juni, anda bisa
menyaksikan sekaligus belajar cara menanam padi dan sekitar 3 bulan
kemudian anda bisa melihat dan belajar cara memanennya. Desa ini
merupakan salah satu penyuplai beras terbesar di Baubau dan menjadi
salah satu tempat favorit bagi para pengunjung, terutama para peserta
Sail Indonesia.</em></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-7IRnw01Wfyo/TowAu9Mc6DI/AAAAAAAABK4/rIoQKuVcN3c/s1600/BALI+BAUBAU.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="http://3.bp.blogspot.com/-7IRnw01Wfyo/TowAu9Mc6DI/AAAAAAAABK4/rIoQKuVcN3c/s320/BALI+BAUBAU.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7sJyq1x391Y/TowAvmLbX1I/AAAAAAAABK8/RX51VtMG6RA/s1600/BALI+BAUBAU1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<em>Sumber: www.osiymobaubau.com </em></div>
ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-62860867097044757682011-10-04T23:54:00.000-07:002011-10-04T23:55:06.203-07:00SULAA<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-sCHoChmqemo/Tov-8PSUl4I/AAAAAAAABK0/NnZyMrpLkFU/s1600/sulaa1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="http://2.bp.blogspot.com/-sCHoChmqemo/Tov-8PSUl4I/AAAAAAAABK0/NnZyMrpLkFU/s320/sulaa1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-sCHoChmqemo/Tov-8PSUl4I/AAAAAAAABK0/NnZyMrpLkFU/s1600/sulaa1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<i>Terletak sekitar 7 kilometer dari pusat kota Baubau, tidak jauh
dari pantai Nirwana. Disini anda bisa menyaksikan langsung proses
pembuatan sarung tenun khas Buton. Tenunan khas Buton ini sangat unik
dari sisi pembuatan serta rancangannya dan menghasilkan beragam motif
dan warna. Namun, motifnya sangat khas sehingga kita masih bisa
mengidentifikasinya sebagai tenunan khas Buton (bila kita membandingkan
dengan motif tenunan daerah lain). Ciri lain yang menonjol dari
perkampungan ini adalah budidaya rumput lautnya. Bila anda melihat
banyak sekali benda-benda terapung (biasanya dari botol-botol plastik
air mineral) yang diikatkan pada tali dan tetap mengapung di atas
permukaan air, itu berarti dibawahnya ada rumput laut yang sedang
dikembangbiakkan. Ini merupakan salah satu komoditi penting kota
Baubau, dan Pemerintah Kota Baubau selalu mendukung adanya iklim
investasi, baik swasta maupun asing, untuk komoditi yang satu ini.</i><br />
<br />
<i>Sumber: www.osiymobaubau.com </i>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-380678361874408647.post-18550876682037980372011-10-04T23:52:00.000-07:002011-10-04T23:52:53.984-07:00SORAWOLIO<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ZrOoqYDDHqw/Tov-jey89LI/AAAAAAAABKw/A0zB7A1mbp4/s1600/korea-hangul+sorawolio.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-ZrOoqYDDHqw/Tov-jey89LI/AAAAAAAABKw/A0zB7A1mbp4/s1600/korea-hangul+sorawolio.jpg" /></a><em> </em></div>
<div style="text-align: center;">
<em><br /></em></div>
<em>Daerah ini dikenal dengan salah satu kawasan penutur bahasa
Cia-Cia. Bahasa ini merupakan rumpun bahasa Austronesia yang banyak
digunakan di daerah Kecamatan Sorawolio, seperti Karya Baru, Bugi dan
Gonda Baru. Pada tahun 2009, bahasa Cia-Cia mendapat sorotan media
internasional karena anak-anak di kota ini telah mulai diajarkan bahasa
Cia-Cia dengan menggunakan aksara Korea Hangul, dan Pemerintah Kota
Baubau tengah mengadakan penjajakan terhadap adanya kemungkinan
menjadikan aksara Hangul ini sebagai aksara resmi bahasa Cia-Cia.
Sebenarnya, bahasa Cia-Cia digunakan disekitar kawasan Sulawesi
Tenggara, khususnya di daerah Buton selatan, Pulau Binongko, dan Pulau
Batu Atas. Dialek Wolio, yang merupakan penutur mayoritas masyarakat
Kota Baubau, tidak lagi digunakan sebagai bahasa tulis untuk bahasa
Cia-Cia oleh karena menggunakan aksara Arab, sedangkan aksara resmi
yang digunakan oleh orang Indonesia secara umum adalah aksara Latin.
Dialek-dialek utama komunitas bahasa Cia-Cia adalah Kaisabu, Sampolawa,
Laporo (Mambulu), Wabula (beserta sub-dialeknya), dan Masiri.
Diantara dialek utama ini, dialek Masiri memiliki jumlah kosa kata yang
terbanyak.</em><br />
<br />
<em>Sumber: www.osiymobaubau.com </em>ray march syahadathttp://www.blogger.com/profile/06305538509120524054noreply@blogger.com0